Rabu, 01 April 2009

Tragedi Situ Gintung

Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan oleh kejadian jebolnya tanggul Situ Gintung yang menewaskan hampir 100 nyawa dan 100 orang yang masih dinyatakan hilang. Umur tanggul yang sudah 70 tahun memang sudah sangat tua dan perawatan yang kurang diperhatikan menjadi penyebab jebolnya tanggul tersebut. 

Banyak pihak saling menyalahkan atas situasi yang terjadi :
1.  pihak pemerintah...
dari pemerintah Tangerang menyebutkan bahwa masalah tersebut jadi tanggungan pemerintah pusat sedangkan dari pihak Jakarta mengatakan bahwa hal itu tamggunag pemerintah propinsi Banten.

2.  Masyarakat dan pihak terkait
Beberapa warga mengatakan bahwa mereka telah melaporkan tentang tanggul yang agak bocor dan airnya merembes keluar dari 2 tahun yang lalu, tapi tidak ada respon dari pihak2 tersebut. 

Selain itu banyak juga yang memanfaatkan bencana tersebut :

1. Para caleg
Banyak caleg ataupun parpol yang sigap membantu dengan cara membangun posko bantuan yang tentu saja dengan 'embel-embel' memasang foto caleg dan jangan lupa contreng no...

2. Selebritis dan infotainment-nya
Sejak bencana tersebut terjadi banyak infotanment yang membahas dan banyak artis yang berduyun2 kesana untuk memberikan bantuan yang tentu saja diliput oleh para pencari berita tersebut.

3. wisatawan dadakan..
Banyak warga yang datang dari berbagai penjuru Jakarta bahkan sampai ke Jawa Barat yang datang ke lokasi bencana untuk sekedar melihat-lihat situ gitung yang telah habis airnya dan melihat lokasi sekitar yang telah rata oleh tanah atau sekedar melihat fenomena yang terjadi yaitu tetep berdiri dengan kokohnya sebuah mesjid yang posisinya persis di bawah tanggul yang jebol.

Saya sebagai orang awam yang hanya dapat menyaksikan berita dari televisi nasional dan hanya dapat berdoa agar semuaya tabah dan sabar menghadapi cobaan ini. Semoga juga para caleg yang sedang kampanye dan obral janji akan tetap ingat janji mereka kelak saat sudah duduk di DPR untuk membela rakyat, bukannya berusaha mengumpulkan harta untuk mengganti yang telah mereka keluarkan saat kampanye.